Acara tersebut bertempat di SDN Negeri Hatta yang diikut oleh para kepala desa serta badan permusyawarah desa (BPD) yang terdiri dari 4 desa yakni desa Hatta , Desa Kelaw, Desa Bakauheni dan Totoharjo serta Desa Semanak.
Penyelenggaraan pembinaan aparatur desa tersebut tetap mematuhi aturan protokol kesehatan karena saat ini Lampung Selatan masuki level 2.
Kegiatan pembinaan desa tersebut masuk dalam rangkaian acara musyawarah rencana pembangunan kecamatan (Musrembangcam) dikecamatan Bakauheni, Desa Hatta.
Turut mendampingi,Inspektur Kabupaten Anton Carmana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mulyadi Saleh, Plt. Kepala Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aryan Sahuriyan.
Serta Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Erdiyansyah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Heri Bastian, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Edi Firnandi , Camat Bakauheni Pirma Romansyah dan Forkopimcam.
Pada kesempatan tersebut, Bupati meminta agar kepala desa membangun hubungan yang harmonis antar lembaga, BPD dan Lembaga Kemasyarakatan serta saling menjalin azaz musyawarah manfaat untuk kelancaran pembangunan desa.
“Jadi aparat desa dan BPD harus menjadi mitra kepala desa dalam menjalankan tupoksinya, jangan saling menjatuhkan karena banyak potensi desa yang harus di gali untuk membangun ekonomi baru di desa ini,”ucapnya.
Bupati berpesan kepada para Aparatur Desa serta stakeholder terkait agar mampu menemukan, mengembangkan, serta terus mendukung potensi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) di daerahnya.
Camat pun harus ikut andil dalam pembahasan desa. Sebagai yang membawahi Kepala Desa, perlu setidaknya memberikan arahan kepada para kepala desa agar bisa melihat potensi dan peluang yang bisa diangkat dari daerahnya masing-masing.
Tidak hanya dalam segi ekonomi saja, misal saja Pendidikan, kesehatan, potensi pertanian dan perkebunan, desa wisata itu juga bisa dijadikan potensi yang bisa dikembangkan,” ungkap Bupati Lampung Selatan.
Dikesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Selatan Mulyadi Saleh mengatakan, ini merupakan gerakan yang dilakukan penggerak pesona wisata Lampung Selatan (P2WLS).
“Jadi P2LS ini merupakan gagasan dari “Miss Kita” Ibu Hj. Winarni Nanang Ermanto, yang juga sudah disahkan oleh Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto dengan dibantu dari beberapa bidang yakni dari Bappeda, serta beberapa OPD Terkait,”ujarnya.
Mulyadi Saleh juga mengatakan, P2LS nantinya akan menyampaikan apa saja yang akan dikordinasikan sebagai fasilitator terhadap stakeholder atau bagian-bagian yang sangat peduli terhadap kemajuan pariwisata di Lampung Selatan.
“P2WLS ini sejalan dengan adanya program pemerintah pusat yaitu pengembangan pariwisata terintegrasi seperti yang biasa disebutkan sekarang ini Bakauheni Pelabuhan City”,tuturnya.
Mulyadi menambahkan dengan dibentuknya P2WLS ini supaya tidak terjadi kesalahpahaman antara Pokdarwis yang dibina pemerintah desa juga juga di bina pemerintah kecamatan.
“pembinaan pak camat, berarti penanganan kabupaten terintegrasi untuk kebawah melakukan gotong royong, jika nanti ada mis komunikasi, mari kita bersama sama membenahi, karena tidak mungkin Pokdarwis akan berjalan sendiri tanpa ada arahan dari kepala desa dan arahan dari pemerintah kabupaten,”tambahnya.
Mulyadi berpesan, kepala kepala desa dari 11 potensi wisata yang ada dikecamatan Bakauheni yang pulau untuk dibuatkan program pengembangan pariwisata yang akan nanti pemerintah kabupaten Lampung Selatan melalui P2WLS yang akan melakukan pembinaan. (Yoni/HSN)
Komentar