Kegiatan tersebut berlokasi di Ballroom Swis Bell Hotel Bandar Lampung yang di ikuti Oleh 10 Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Lampung.
Tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk mengukur dan mengevaluasi hasil pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan Stunting di 10 Kabupaten Kota di Provinsi Lampung serta akan dilakukan penilaian untuk memilih Kabupaten kota terbaik dalam penurunan persentase Stunting.
Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Lampung turut hadir untuk membuka kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Wakil Gubernur Lampung menyampaikan Kegiatan ini bertujuan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa.
“Meskipun pembangunan infrastruktur sangat baik, jika generasi penerus ini tidak mumpuni maka hal itu tersebut akan menjadi sia – sia,” katanya.
Nunik juga meminta Komitmen Kepala Daerah untuk benar-benar serius dalam menuntaskan masalah stunting di daerah.
Dirinya menekankan data anak Stunting harus benar benar Valid, jika tidak valid program yang disusun pun tidak akan bisa berjalan baik.
Arif kurniawan Selaku Ketua Tim Leader LGCB – ASR (Local Goverment Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction) Ditjen Pembangunan Daerah KEMENDAGRI pada kesempatan tersebut memberikan arahan kepada para peserta.
Dirinya memberikan arahan dan pemaparan terkait persentase Penurunan Stunting di tiap Provinsi Se Indonesia dan Lampung berada di peringkat ke lima sebagai Provinsi dengan angka Stunting terendah.
Dalam kegiatan tersebut kabupaten Lampung Selatan memaparkan melalui video 8 aksi Konvergensi Penururan Stunting yang disampaikan oleh Kepala BAPPEDA Kabupaten Lampung Selatan Aryan Sahurian, Kepala Dinas PMD Kabupaten Lampung Selatan Erdiansyah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Jhoniyansyah.
Perlu diketahui pada kesempatan tersebut Kabupaten Lampung Selatan mendirikan Stand yang diisi dengan program Swasembada gizi dan beberapa olahan makanan berbahan dasar kelor.(YONI/Kmf).
Komentar