Ungkap Fakta - Berani dan Tajam.

Diduga Upaya Money Politik, 30 KTP Warga Desa Waymuli Timur Berhasil Diamankan Dari 2 Orang Pengurus Ranting PAN

GMLNEWSTV.COM KALIANDA – Soal kabar bakal adanya tim pemenangan salah satu paslon pilkada Lampung Selatan yang bakal melakukan money politik dengan mengumpulkan data KTP atau Kartu Keluarga (KK) asli dengan iming-iming uang ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Buktinya, sejumlah kurang lebih 30 KTP elektronik milik warga Desa Waymuli Timur berhasil diamankan dari tangan 2 orang warga, yakni Rohanah dan Jumadi. Diketahui keduanya merupakan pengurus PAN tingkat ranting dan sama-sama berdomisili di Desa Waymuli Induk Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. “Infonya seperti itu, tadi kades Waymuli Timur sempat infokan ke kami. Ada kurang lebih 30 KTP elektronik ya milik warga Desa Waymuli Timur yang berhasil diamankan dari 2 orang warga. Sementara seperti itu informasi yang baru dapat kami sampaikan, perkembangan selanjutnya segera nanti kami kabari ke kawan-kawan,” ujar Camat Rajabasa, Mirliansyah ketika dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Jumat 22 November 20

Rumah Restorative Justice di 256 Desa di Kabupaten Lampung Selatan Diresmikan


GMLNEWSTV.COM-LAMPUNG SELATAN – Rumah Restorative Justice yang tersebar di 256 desa di Kabupaten Lampung Selatan diresmikan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung, Rabu 23-November-2022.

Peresmian yang dilakukan secara hybrid dipusatkan di Kantor Desa Branti Raya, Kecamatan Natar ditandai pengguntingan pita oleh Kajati Lampung Nanang Sigit Yulianto, S.H., M.H.

Kepala Kejaksaan Negeri Lampung Selatan Dwi Astuti Beniyati menyampaikan, bahwa pada bulan Maret tahun 2022 telah dilakukan peresmian rumah Restorative Justice Khagom Mufakat di Kantor Desa Hajimena Kecamatan Natar oleh Kejaksaan Negeri Lampung Selatan bersama Kejaksaan Tinggi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.


“Rumah Restorative Justice Khagom Mufakat telah terbentuk di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan yang tersebar di 256 desa. Hingga saat ini sudah berhasil melaksanakan 7 perkara yang telah disetujui untuk diselesaikan secara Restorative Justice,” kata Dwi Astuti.

Lebih lanjut Dwi Astuti menyampaikan, pembentukan rumah Restorative Justice diseluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan tidak hanya sebatas seremonail semata.

Dwi Astuti berharap, keberadaan rumah Restorative Justice bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat agar senantiasa dapat menyelesaikan setiap permasalahan dengan tetap mengedepankan musyawarah untuk mufakat sebagaimana maksud dan tujuan dari pembentukan rumah Restorative Justice Khagom Mufakat Kejaksaan Negeri Lampung Selatan.

“Tujuan dibentuknya rumah Restorative Justice ini adalah agar terbentuk sinergitas membangun masyarakat sadar hukum. Sehingga terbangun suatu kerukunan antar warga yang dapat berperan serta membangun secara utuh di Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.

Sementara, menyampaikan sambutan bupati, Asisten Administrasi Umum Setdakab Lampung Selatan Badruzzaman menyampaikan, bahwa pendirian rumah Restorative Justice merupakan salah satu tujuan dari pembangunan hukum di wilayah Kabupaten Lampung Selatan.

“Untuk itu saya sangat berharap, rumah Restorative Justice ini bisa dimanfaatkan bukan saja untuk keperluan penyelesaian hukum pidana. Tetapi juga perdata, sengketa tanah konflik perkawinan juga bisa untuk kepentingan sosialisasi program pemerintah,” kata Badruzzaman.

Oleh karena itu lanjutnya, Pemkab Lampung Selatan sangat mengapresiasi pembentukan rumah Restorative Justice. Karena setiap persoalan hukum yang muncul dapat diselesaikan dengan cara-cara yang persuasif tanpa harus saling tuntut sampai ke meja pengadilan.

”Saya optimis rumah Restorative Justice ini akan menjadi rumah keadilan bagi masyarakat luas, dan sebuah solusi bagi setiap permasalahan yang ada. Karena melalui program rumah keadilan ini, setiap permasalahan yang muncul ditengah masyarakat dapat diselesaikan dengan musyawarah tanpa harus melalui peradilan di meja hijau, namun tanpa menghilangkan aspek hukum itu sendiri,” ucap Badruzzaman.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Nanang Sigit Yuliyanto menyebut, dengan berdirinya 256 rumah Restorative Justice yang tersebar di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, merupakan yang terbanyak di Provinsi Lampung yang sudah terbentuk.

“Diharapkan rumah Restorative Justice ini dapat menjadi sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif tentang manfaat dari penyelesaian tindak pidana melalui konsep Restorative Justice,” kata Nanang.

Nanang Sigit Yuliyanto juga berharap, dengan pembentukan rumah Restorative Justice dapat menjadi suatu terobosan yang tepat dan menjadi sarana penyelesaian perkara diluar persidangan sebagai solusi alternatif memecahkan permasalahan penegakan hukum tertentu.

“Penyelesaian masalah pidana yang terjadi di masyarakat dapat dilaksanakan melalui jalur mediasi demi azas keadilan. Ini bisa mengubah pandangan masyarakat, bahwa semua masalah atau perkara tidak harus dilanjutkan ke penuntutan, kita bisa selesaikan dengan proses perdamaian. Kita libatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan kedua belah pihak baik tersangka, korban dan keluarga tersangka,” tutupnya. 



Editor (slm)

Komentar

gmlnewstv@gmail.com

Kejadian Malam Takbiran di bukit kemuning bukan tawuran,melainkan perkelahian dengan pengeroyokan.

Seorang Bandar Sabu di Ringkus Sat Res Narkoba Polres Lampung Utara - GMLNEWSTV.

Terjadi Lagi Ilegal Logging Di Hutan Kawasan Lampung Utara, "Publik Menanyakan Apa Kerja Polhut Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Utara"

Waspada ! Ada Buaya Besar Berenang Di Sekitar Pantai Kalianda

Polsek Bukit Kemuning Melimpahkan Barang Bukti Perkara Ilegal Logging Polres Lampung Utara

Tentang Ucok Aritonang, Wartawan Senior yang Hari Ini Meninggal Dunia

Warga Pasar Baru Di Gegerkan Penemuan Mayat Gantung Diri Di dalam rumah nya.

Dugaan Tindak Pidana Ilegal Logging Kayu Sonokeling Masih Dalam Proses.

Keseret Ombak warga Karet, kalianda,meninggal Dunia.

Aksi LSM GMBI, AMHLS, Itu Sudah Basi Jangan Intervensi KPK, Hanya Untuk Kepentingan Politik,