Ungkap Fakta - Berani dan Tajam.

Diduga Upaya Money Politik, 30 KTP Warga Desa Waymuli Timur Berhasil Diamankan Dari 2 Orang Pengurus Ranting PAN

GMLNEWSTV.COM KALIANDA – Soal kabar bakal adanya tim pemenangan salah satu paslon pilkada Lampung Selatan yang bakal melakukan money politik dengan mengumpulkan data KTP atau Kartu Keluarga (KK) asli dengan iming-iming uang ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Buktinya, sejumlah kurang lebih 30 KTP elektronik milik warga Desa Waymuli Timur berhasil diamankan dari tangan 2 orang warga, yakni Rohanah dan Jumadi. Diketahui keduanya merupakan pengurus PAN tingkat ranting dan sama-sama berdomisili di Desa Waymuli Induk Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. “Infonya seperti itu, tadi kades Waymuli Timur sempat infokan ke kami. Ada kurang lebih 30 KTP elektronik ya milik warga Desa Waymuli Timur yang berhasil diamankan dari 2 orang warga. Sementara seperti itu informasi yang baru dapat kami sampaikan, perkembangan selanjutnya segera nanti kami kabari ke kawan-kawan,” ujar Camat Rajabasa, Mirliansyah ketika dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Jumat 22 November 20

Selama Tiga Bulan Gaji Karyawan PT. Mina Fajar Abadi Belum Di Bayar.Dan Gakjelas



GMLNEWSTV.COM- KALIANDA – Proyek pembangunan pengaman pantai di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang dikerjakan oleh PT. Mina Fajar Abadi, ditengarai bermasalah.

Bagaimana tidak, sejak dua bulan ini proyek tersebut mandek tak ada aktivitas pekerjaan, meskipun secara progres kegiatan masih jauh dari target finish. Bukan itu saja, sejak tiga bulan terakhir perusahaan yang sudah malang melintang di Proyek Strategis Nasional (PSN) itu belum melakukan pembayaran gaji terhadap sejumlah pekerjanya.

Hal tersebut terungkap, setelah sejumlah pekerja PT. Mina Fajar Abadi mengadukan keluh kesah mereka ke Sekretariat Komunitas Jurnalis Harian Lampung Selatan (KJHLS) yang berada di Jalan Kolonel Makmun Rasyid, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lamsel, sore tadi (25/10/2023).

Salah seorang perwakilan dari pekerja PT. Mina Fajar Abadi, Yos Alwin Tyas mengungkapkan, ada sekitar 7 orang pekerja yang hingga saat ini hak nya belim terpenuhi yang terhitung sudah 3 bulan.

Ia mengatakan, mereka sudah melakukan sejumlah upaya untuk melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait untuk mempertanyakan hal mereka. Namun sayangnya, mereka tidak mendapatkan kepastian.

“Kami sudah coba konfirmasi ke manajer keuangan, tapi cuma dijanjikan saja, sampai hari ini pun belum ada kejelasannya,” Ujar Yos Alwin yang diamini oleh 6 pekerja lainnya, kepada sejumlah wartawan.

Yos Alwin juga mengatakan, mereka juga sempat mencoba melakukan konfirmasi kepada bos proyek, namun upaya mereka kembali sia-sia. Tak berhenti sampai disitu, mereka juga sudah mengadukan persoalan tersebut secara lisan kepada pihak Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS), namun hasilnya sama.

“Pihak balai, dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK, red) hanya bisa berupaya meneruskan keluhan kami kepada pihak manajemen perusahaan,” Tambahnya.

Namun tak akan berhenti sampai tahap konfirmasi lisan, mereka juga berencana akan melakukan pengaduan mengenai keterlambatan realisasi hak-hak mereka melalui upaya bersurat ke Balai Besar.

“Ya kalau nanti sudah bersurat masih juga tidak mendapatkan jawaban, kita akan gelar aksi unjuk rasa di depan kantor Balai Besar di Bandar Lampung,” Tukasnya.

Sementara, saat media ini mencoba melakukan konfirmasi kepada pihak managemen PT. Mina Fajar Abadi, namun sayangnya mereka memilih bungkam.

Juru bayar upah pekerja di PT. Mina Fajar Abadi, Inasita mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan jawaban apapun atas persoalan tersebut. “Maaf Pak, saya tidak punya wewenang untuk menjawab. Saya juga tidak punya wewenang untuk memberikan keterangan apapun kepada media,” Singkatnya, sembari mengakhiri sambungan teleponnya.

Senada juga dikatakan Manager Keuangan, Ariel saat di hubungi melalui telephon whatsapp. Ia mengaku tidak berwenang untuk memberikan keterangan kepada media terkait persoalan upah pekerja yang selama tiga bulan ini tersendat. “Maaf Pak, bukan wewenang saya,” Singkatnya yang juga langsung menutup sambungan telephon.

Sedangkan, saat media ini mencoba menghubungi PPK BBWSMS, Mansyur melalui sambungan telepon whatsapp, meski dalam kondisi aktif, namun tidak diangkat.

Diketahui, anggaran proyek pembangunan pengaman pantai yang dikerjakan oleh PT. Mina Fajar Abadi tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) sebesar, Rp. 42.523.200.000. 


Editor (slm)

Komentar

gmlnewstv@gmail.com

Kejadian Malam Takbiran di bukit kemuning bukan tawuran,melainkan perkelahian dengan pengeroyokan.

Seorang Bandar Sabu di Ringkus Sat Res Narkoba Polres Lampung Utara - GMLNEWSTV.

Terjadi Lagi Ilegal Logging Di Hutan Kawasan Lampung Utara, "Publik Menanyakan Apa Kerja Polhut Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Utara"

Waspada ! Ada Buaya Besar Berenang Di Sekitar Pantai Kalianda

Polsek Bukit Kemuning Melimpahkan Barang Bukti Perkara Ilegal Logging Polres Lampung Utara

Tentang Ucok Aritonang, Wartawan Senior yang Hari Ini Meninggal Dunia

Warga Pasar Baru Di Gegerkan Penemuan Mayat Gantung Diri Di dalam rumah nya.

Dugaan Tindak Pidana Ilegal Logging Kayu Sonokeling Masih Dalam Proses.

Keseret Ombak warga Karet, kalianda,meninggal Dunia.

Aksi LSM GMBI, AMHLS, Itu Sudah Basi Jangan Intervensi KPK, Hanya Untuk Kepentingan Politik,