Ungkap Fakta - Berani dan Tajam.

Diduga Upaya Money Politik, 30 KTP Warga Desa Waymuli Timur Berhasil Diamankan Dari 2 Orang Pengurus Ranting PAN

GMLNEWSTV.COM KALIANDA – Soal kabar bakal adanya tim pemenangan salah satu paslon pilkada Lampung Selatan yang bakal melakukan money politik dengan mengumpulkan data KTP atau Kartu Keluarga (KK) asli dengan iming-iming uang ternyata bukan hanya isapan jempol belaka. Buktinya, sejumlah kurang lebih 30 KTP elektronik milik warga Desa Waymuli Timur berhasil diamankan dari tangan 2 orang warga, yakni Rohanah dan Jumadi. Diketahui keduanya merupakan pengurus PAN tingkat ranting dan sama-sama berdomisili di Desa Waymuli Induk Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. “Infonya seperti itu, tadi kades Waymuli Timur sempat infokan ke kami. Ada kurang lebih 30 KTP elektronik ya milik warga Desa Waymuli Timur yang berhasil diamankan dari 2 orang warga. Sementara seperti itu informasi yang baru dapat kami sampaikan, perkembangan selanjutnya segera nanti kami kabari ke kawan-kawan,” ujar Camat Rajabasa, Mirliansyah ketika dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, Jumat 22 November 20

Dari Seniman, Ormas Hingga Mahasiswa Komentari Selebgram Ummu Hani


GMLNEWSTV.COM - KALIANDA - Sejumlah elemen masyarakat di Lampung Selatan (Lamsel) baik dari kalangan seniman, aktivis maupun ormas tampaknya mulai gerah dengan sejumlah postingan di sejumlah platform sosial media (Sosmed) belakangan ini yang dinilai tidak objektif, tendensius dan politis oleh seorang konten kreator lokal asal Lampung.

Alhasil banyak kalangan menilai, postingan sang selebgram tersebut merupakan pesanan atau telah di-endorse oleh pihak-pihak yang memiliki tujuan tertentu.
Adalah Ummu Hani, seorang konten kreator yang mengaku berasal dari Tanjung Bintang  itu, kerap mendiskreditkan pemerintah daerah Lampung Selatan dengan cara yang tidak objektif, tendensius hingga bernuansa politis melalui sejumlah postingan kontennya berupa video dan foto melalui akun Instagram @ummuhanni89.

Belakang terungkap, jika postingan dengan konten masalah jalan rusak itu ternyata hanya di blow-up oleh sang selebgram tersebut hanya di wilayah kecamatan-kecamatan tertentu saja yang tergabung didalam salah satu daerah pemilihan (Dapil) di Lampung Selatan. Yakni Kecamatan Tanjung Bintang, Merbau Mataram dan Tanjung Sari.

Mirisnya lagi, konten-konten tersebut kerap gencar diproduksi dan disebar hanya pada tahun-tahun politik saja, seperti pada 2020 lalu dan pilkada serentak 2024 ini.

Zulian (53) seorang seniman tari di Kota Kalianda kepada media mengungkapkan keresahannya atas eksistensi sang konten kreator tersebut memproduksi konten yang tidak pada tempatnya. Padahal, sambung Zulian, Ummu Hani tersebut ternyata merupakan seorang Brand Ambassador Pariwisata Lampung.

Menurut dia sebagai seorang seniman, awalnya dia menilai postingan akun IG @Ummuhanii89 tersebut memang sebuah kreasi, sebuah cara yang unik untuk menyampaikan aspirasi agar segera mendapatkan perhatian pihak terkait.

"Awalnya kami cukup terkejut mendengar adanya informasi itu, bahwa banyak postingan konten dari sang selebgram itu terindikasi merupakan pesanan dari pihak tertentu yang memiliki tujuan dan kepentingan yang terselubung," kata Zulian, Kamis 16 Mei 2024.

"Alhasil, saya bersama sejumlah rekan seniman lainnya mencoba tindak lanjuti dengan dengan melakukan riset kecil-kecilan, dengan men-scroll sejumlah akun medsosnya guna mendapatkan data dan informasi yang objektif secara langsung. Dan ternyata, dugaan tersebut adalah fakta yang tak terbantahkan," imbuh anggota aktif dari Sanggar Tari Beringin Jaya Kalianda itu.

Menurut Zulian, apalagi sebagai seorang brand ambassador pariwisata di Provinsi Lampung, idealnya sang konten kreator itu tidak keluar dari pakemnya sebagai seorang promoter destinasi pariwisata. Berkreasilah sesuai dengan identitas dan citra diri dia selama ini sebagai duta wisata di Bumi Rua Jurai.

"Apalagi ini kan ternyata terindikasi muatannya politis, tendensi atas pesanan oleh pihak-pihak tertentu dengan kepentingan politik. Hal semacam ini menjadikan sebuah pembodohan bagi masyarakat. Mending juga tunjukkan identitas sebagai duta wisata dengan ngonten mempromosikan destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Lampung Selatan, selain berpeluang mendapatkan cuan, juga dapat dijadikan ladang amal karena bisa membantu perekonomian masyarakat setempat," imbuh pengurus Dewan Kesenian Lamsel (DKLS) ini.

Sementara, Ketua Umum GML (Gema Masyarakat Lokal) Lampung, Rizal Anwar mengaku gregetan terhadap unggahan-unggahan konten kreator tersebut, terlebih dengan sejumlah unggahan video singkat (Reel) yang mengumbar ujaran kebencian (Hate Speech) dan tuduhan tak berdasar terhadap sejumlah tokoh di Lampung Selatan.

"Bisa saya pastikan konten (Video) itu sudah masuk ranah pidana. Saya tak mempermasalahkan apa yang diaspirasikan, tapi alangkah eloknya sesuatu yang baik, disampaikan juga dengan cara yang baik. Tak perlu memaki-maki dan menuduh-nuduh orang seperti itu," ungkapnya dengan nada tinggi.

Untuk itu, Rizal mengungkapkan bahwa GML  menyatakan menolak keras upaya black campaign untuk menjatuhkan nama baik seseorang, seperti yang telah dilakukan oleh konten kreator tersebut, apalagi upaya itu dilakukan dengan cara-cara yang bersinggungan dengan hukum.

"Dengan ini saya himbau kepada semua pihak supaya berlaku santun dalam berpolitik. Sebagai orang Indonesia, kita dikenal dengan budaya yang luhur dan sopan santun, berikanlah contoh yang baik kepada masyarakat," tukasnya.

Terpisah, Sekjen BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STIH Muhammadiyah Lampung Selatan, Meda Oktarian turut mengungkapkan suara pendapatnya terkait masalah konten kreator yang umumnya memiliki genre mempromosikan produk-produk perekonomian.

Kendati demikian menurut mahasiswa jurusan hukum itu, fenomena konten kreator merambah dunia politik sebenarnya tidaklah sebuah hal yang tabu. 

Namun begitu, sebagai seorang duta atau utusan yang menjadi publik figur juga memiliki tanggungjawab kepada diri sendiri dan khalayak luas atas buah karyanya yang bakal disebar luaskan di tengah masyarakat.

Meda Oktarian mengamini apa yang disampaikan oleh Ketua Umum GML, Rizal Anwar supaya apa yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan cara-cara yang santun dan simpatik, yang pastinya akan juga mendapatkan respon yang positif.

"Belakangan ini profesi sebagai seorang konten kreator memang sudah menjadi trend dan bahkan cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi, tapi tetap lah tunjukkan rasa hormat dengan siapapun itu," kata Meda.

Dengan begitu, terus Meda akan menciptakan sebuah korelasi yang harmonis  antara masyarakat dengan pemangku kepentingan. Sehingganya hubungan itu bakal berkelanjutan secara kontinyu untuk kepentingan bersama masyarakat secara luas.

"Maksud saya begini, dengan cara santun dan simpatik itu pasti bakal berkelanjutan dengan silaturahmi dalam situasi harmoni. Seperti contoh, setelah memviralkan sesuatu kemudian ditindaklanjuti dengan sebuah pembangunan oleh pihak terkait, attitude itu diperlukan. Seperti dengan cara ucapan terimakasih di konten berikutnya," tambah Meda.

Namun, masih kata Meda, jika hanya masalah-masalah tersebut saja yang dikemukakan, tanpa hal yang baik yang telah ditindaklanjuti ikut dipromosikan, itu lah yang dianggap tidak objektif dan sama saja dengan hanya mencari-cari kesalahan dengan panggung dunia digital. 

"Itulah yang dinamakan sinergi, banyak contoh para pengkritik bisa menjadi partner pemerintah dengan informasi-informasi yang ada di bawah. Artinya, sesuatu hal jika dilakukan dengan cara simpatik, tentunya akan mendapatkan juga tanggapan yang simpatik. Karena sejatinya semua orang itu punya harga diri, punya martabat yang selalu  ingin dijaga," pungkasnya.

Sementara itu, sang konten kreator Ummu Hani dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, membantah jika dirinya telah di-endorse oleh pihak-pihak tertentu. Dia mengatakan apa yang dilakukannya semuanya murni dari aspirasi dirinya.

"Silahkan dicek dgn sebenarnya” dengan teliti klo emg saya disinyalir di duga adanya endorse. Mau di cari sampe kelobang semut juga, ga akan ada. Krn sampai detik ini saya independent tanpa campur tangan siapapun.
Smua murni , aspirasi dari diri saya sendiri," sebut Ummu Hani dalam balasan chat Aplikasi WhatsApp.

(*)

Komentar

gmlnewstv@gmail.com

Kejadian Malam Takbiran di bukit kemuning bukan tawuran,melainkan perkelahian dengan pengeroyokan.

Seorang Bandar Sabu di Ringkus Sat Res Narkoba Polres Lampung Utara - GMLNEWSTV.

Terjadi Lagi Ilegal Logging Di Hutan Kawasan Lampung Utara, "Publik Menanyakan Apa Kerja Polhut Dinas Kehutanan Kabupaten Lampung Utara"

Waspada ! Ada Buaya Besar Berenang Di Sekitar Pantai Kalianda

Polsek Bukit Kemuning Melimpahkan Barang Bukti Perkara Ilegal Logging Polres Lampung Utara

Tentang Ucok Aritonang, Wartawan Senior yang Hari Ini Meninggal Dunia

Warga Pasar Baru Di Gegerkan Penemuan Mayat Gantung Diri Di dalam rumah nya.

Dugaan Tindak Pidana Ilegal Logging Kayu Sonokeling Masih Dalam Proses.

Keseret Ombak warga Karet, kalianda,meninggal Dunia.

Aksi LSM GMBI, AMHLS, Itu Sudah Basi Jangan Intervensi KPK, Hanya Untuk Kepentingan Politik,