GMLNEWSTV- COM KALIANDA – Setelah sebelumnya terungkap adanya upaya rekayasa deklarasi dukungan kepada paslon pilkada nomor urut 02 Egi-Saiful oleh tim pemenangan Relawan Laju Bara (Relawan Lampung Maju Bersama Radityo Egi Pratama) yang seolah-olah dari kader dan simpatisan PKS Lampung Selatan di Desa Batu Agung Kecamatan Merbau Mataram, Senin 28 Oktober lalu, kembali ramai upaya rekayasa deklarasi serupa terhadap paslon 02 yang mengatasnamakan kader dan simpatisan PDIP di Desa Talang Waysulan Kecamatan Waysulan.
Ketua Ranting PDIP Desa Talang Waysulan, Kecamatan Waysulan, Ismanto menyatakan warga yang hadir merasa dimanipulasi atas marak dipasangnya atribut PDIP dalam kegiatan tersebut. Menurut dia, sebagian besar warga setempat merupakan masyarakat awam yang kurang paham masalah politik secara detil.
“Ya gak terpikir sampe sana, kalau nama PDIP dipake buat dukung calon lain. Lah namanya wong deso, ada undangan, rame-rame ya hadir. Orang ada kecelakaan motor terguling aja hebohnya sampe sekampung,” ujar Ismanto saat dimintai klarifikasi, Rabu 30 Oktober 2024.
Kendati demikian, Ismanto tak menampik jika dirinya bersama 3 pengurus ranting lainnya ikut hadir di dalam kegiatan tersebut. Hal itu, terus Ismanto, karena faktor rasa penasaran pengurus ranting PDIP Desa Talang Waysulan saja, mengapa ada kegiatan PDIP mereka tidak diundang.
“Kami hadir bukan sebagai undangan, kami datang karena kami penasaran saja, kok ada acara PDIP di dekat rumah, kami malah gak diundang. Kebetulan, lokasi acara itu di rumah adik saya sendiri. Apalagi di tempat acara itu banyak terpasang atribut partai seperti bendera PDIP,” imbuh Ismanto.
Diungkapkan Ismanto, bahwa dirinya dan sebagian besar warga yang hadir merasa terjebak dan tertipu dengan situasi kegiatan tersebut. Bahkan, sambung Ismanto, dalam acara itu dirinya terpojok dengan dikerumuni banyak orang dari pihak pelaksana, secara berulang mendesak dirinya, tanpa dia sempat untuk berpikir.
“Saya malah diminta wawancara oleh Triono selaku panitia kegiatan, saya dipaksa, ditekan dihadapan orang banyak. Waktu wawancara dengan media pun, ucapan saya didikte harus mengikuti ucapan mereka. Karena mumet dan gak nyambung, akhirnya saya ikuti saja apa mau mereka,” tuturnya.
Sementara, Ketua PAC PDIP Kecamatan Waysulan, Masudin menambahkan, bahwa keluarga besar PDIP Waysulan menyesalkan atas upaya pencatutan nama PDIP untuk mendukung pasangan calon diluar ketentuan partai. Menurut dia, merupakan hak azasi setiap warga negara Indonesia untuk dipilih dan memilih sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.
“Soal dukungan kepada paslon mana saja, ya silahkan saja gak ada yang larang-larang. Tapi jangan pula dukungan itu sampai mencatut nama besar PDIP. Disini saya tegaskan, tidak ada yang namanya paksaan dalam demokrasi. Tapi jika bawa-bawa nama PDIP, maka sebagai kader wajib tegak lurus patuh dengan ketentuan partai,” tegas Masudin.
Untuk itu, Masudin berharap kepada DPC PDIP Lampung Selatan untuk mengambil sikap tegas atas upaya memanfaatkan masyarakat awam dengan manipulasi, rekayasa dan pencatutan nama PDIP demi kepentingan politik sesat. Hal ini, ujar Masudin, menyangkut marwah dan nama besar PDIP.
“Saya minta kepada DPC PDIP Lampung Selatan, juga DPD PDIP Lampung supaya ada langkah tegas atas upaya gerakan politik hitam seperti ini. Kami masyarakat di desa, memiliki pilkiran yang sederhana. Selalu berpikir positif saja, tapi kepolosan masyarakat kami malah dimanfaatkan untuk kepentingan politik yang tidak semestinya,” pungkas Masudin dengan nada meninggi.
Sementara, Sekretaris DPC PDIP Lampung Selatan, Syahirul Alim SH MH saat dihubungi mengaku, telah memerintahkan Divisi Hukum untuk bertolak ke Desa Talang Waysulan. Dikatakan Syahirul, divisi hukum ditugaskan untuk mencari data dan informasi terkait masalah tersebut secara faktual.
“Tim Hukum masih dalam perjalanan ke lokasi (Talang Waysulan). Kita mau dapat data dan informasi secara langsung untuk kita dalami, apa dan bagaimana masalah tersebut sebenarnya. Nanti bagaimana perkembangannya, akan kita kabari segera,” ungkap Syahirul Alim.
Komentar