Diduga Amburadulnya Proyek DTPH Perkebunan Lamsel di Kecamatan KetapangKepala Dinas Pertanian Seolah Tutup Mata
GMLNEWSTV.COM - Lampung Selatan - Diduga Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) PHO proyek onderlah yang amburadul dan asal jadi. Pasalnya, pekerjaan pembangunan jalan usaha tani yang berada di Desa Bangun Rejo Kecamatan Ketapang, dikeluhkan para petani dan warga setempat.
Menurut Yanto (57) salah satu warga yang menggunakan jalan setempat menjelaskan proses pembuatan jalan usaha tani tersebut tidak menggunakan alat pemadatan atau Wales agar jalan onderlah tersebut tidak berantakan.
"Selain tidak menggunakan alat berat pemadatan jalan ini juga tidak menggunakan pasir sebagai pengikat onderlah," kata dia, kepada para media yang sedang melihat hasil pekerjaan onderlah jalan usaha tani, pada Desember 2024 lalu.
Selain itu juga dirinya mengatakan hal kurang lazim yakni, material onderlah banyak yang diambil kembali sehingga banyak pemasangan batu onderlah yang semestinya berdiri namun tidur dan juga memiliki rongga-rongga.
"Lihat saja pemasangan batunya, masa banyak yang tidur, sehingga sulit dilalui kendaraan motor. Pekerjaan seperti ini apa bener," keluh Yanto.
Sementara hasil dari turun lapangan dan mengecek hasil pekerjaan pemasangan onderlah tersebut, dari segi lebar bervariasi ada yang lebar 280 CM dan juga ada 300 CM.
"Coba cek panjangnya itu tidak sampai 300 meter," tambah Yanto.
Saat dilakukan ukur ulang oleh warga dan rekan media, didapati untuk panjangnya 290 meter. Saat di konfirmasi ke Dinas Pertanian lebar dan panjangnya pihak dinas mengatakan, untuk lebar 3 meter dan panjangnya 300 meter.
"Untuk panjang dan lebar 3 meter dan panjangnya 300 meter. Dan saat ini saya belum megang data, sebab saat ini PPK pekerjaan itu sedang sakit," ujar Nyoman salah satu Kabid DTPH Perkebunan, kepada awak media.
Namun saat disinggung, kenapa dinas menerima hasil pekerjaan yang kurang dan diduga amburadul, dirinya berkelit bahwa semua berkas secara administratif sudah sesuai, terkait alat berat pemadatan atau Wales ada dokumentasinya.
"Saya hanya menerima laporan saja, terkait pekerjaan itu. Dan untuk teknisinya pekerjaan ada pihak konsultan mereka yang mengawasi hasil pekerjaannya," jelas Nyoman.
(Tim)
Komentar