Akibat Dampak Produksi Briket Oleh PT. Canggu Coco Liz di Kalianda, Warga Ancam Bakal Demo
GMLNEWSTV COM Kalianda Lamsel – Warga RT/RW 13/06 Desa Canggu Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) keluhkan dampak produksi Briket batok kelapa yang di kelola oleh PT Canggu Coco Liz. Pasalnya, selain dampak debu, warga juga merasa bising disaat proses produksi briket berlangsung.
Menurut salah satu warga setempat Suhaimi, selain dampak proses produksi briket batok kelapa seperti debu dan asap, warga juga merasa bising saat proses produksi briket. Bahkan dirinya berserta warga lingkungan setempat bakal melakukan aksi damai untuk menuntut kompensasi dan lainnya.

“Sejak berdirinya perusahaan ini belum ada dampak positif bagi warga yang berdekatan dengan pabrik sini. Bahkan janji perusahaan untuk merekut tenaga kerja warga sekitar tidak ada. Sempat, belum lama ini heboh di media online, perusahaan melakukan perekrutan tenaga kerja disini, sebanyak tiga orang, tapi mereka sudah dikeluarkan baru kerja dua hari diberhentikan,” ujar Suhaimi, kepada media ini, Kamis (6/3).

Dirinya menambahkan, terkait Perekrutan tenaga kerja seperti cucuk cabut tersebut membuat warga semakin geram. Apakah teknis perekrutan tenaga kerja seperti itu.
“Kalau kami tidak tahu dasaran perusahan melakukan tindakan seperti itu (cucuk cabut). Kalau kami berharap kalaunsudah bekerja ya berkerja seperti biasanya, jangan baru kerja dua hari diberhentikan, nanti di panggil lagi, ini gimana coba mas,” keluhnya.
Dari dasar itulah warga sekitar pabrik bakal melakukan aksi damai di perusahaan briket batok kelapa tersebut. Bahkan ada kemungkinan akan yang akan dilakukan pemblokiran akses ke perusahaan.
“Dalam waktu dekat ini, bakal kami lakukan aksi damainya, untuk menuntut sperti, kompensasi dampak debu briket juga kebisingan mesin, perekrutan tenaga kerja, yang pioritas warga sekitar, bukan warga yang jauh. Kan yang merasakan dampak wargga sini bukan dari luar sini,” tegasnya.
Sementara awak media melakukan penelusuran dan berharap mendapatkan konfirmasi terkait prihal, yang dikeluhkan warga seputaran pabrik, namun pihak perusahaan enggan menemui para awak media yang sudah melapor ke pihak keamanan perusahaan.
Saat media meminta pihak perusahaan yang dapat memberikan statement dan dapat dinpertanggung jawabkan pihak perusahaan mengarahkan kepada salah satu orang yang dikenal sebagai humas oleh warga.
“Saya lagi di Bandarlampung lagi mengurus keluarga, jadi besok saja kita ketemuan,” ujar Ramli.
Saat di singgung siapakah yang bertanggungjawab terhadap perusahaan tersebut, dirinya dengan tegas mengatakan semua merupakan tanggung jawabnya.
“Saya yang bertanggung jawab penuh dan semua terhadap perusahaan ini, besok saja kita ketemuan,” cetusnya.(Red)
Komentar